KEAJAIBAN AL-QURAN YANG BERKAITAN DENGAN TUMBUH KEMBANG JANIN
KEAJAIBAN AL-QURAN YANG BERKAITAN
DENGAN TUMBUH KEMBANG JANIN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alakum
Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan,
kelancaran, dan berkat karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas Kebidanan Dalam Islam
“Keajaiban Al-Quran Yang Berkaitan Dengan Tumbuh Kembang Janin”.
Dalam penulisan makalah ini mendapat bantuan
dari berbagai pihak dan sumber tertulis. Oleh karena itu penyususn ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan
makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas makalah yang akan datang.
Semoga kehadiran makalah ini mampu menjadi
tambahan wawasan informasi penting bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, November 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul..........................................................................................................i
Kata
Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar
Isi.................................................................................................................iii
BAB
I PEDAHULUAN
A.
Latar
Belakang................................................................................................1
B.
Rumusan
Masalah...........................................................................................1
C.
Tujuan.............................................................................................................1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses
penciptaan manusia.............................................................................2
B. Perkembangan
embrio pada manusia.............................................................3
C. Konsep
embriologi manusia dalam al-quran..................................................7
D. Ayat-ayat
alquran yang berhubungan dengan embrio pada manusia.............9
BAB III ANALISIS
A. Analisis.........................................................................................................12
BAB
IV Rekomendasi
A. Rekomendasi..............................................................................................14
Daftar
Pustaka........................................................................................................15
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan amanah bagi orang tua yang harus
dididik dan diarahkan ke jalan yang benar. Pendidikan anak dimulai sejak masih
dalam kandungan sebab masa-masa selanjutnya sangat ditentukan oleh masa anak
dalam kandungan.Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam
bidang perkembangan pralahir menunjukkan bahwa selama berada dalam rahim, anak
dapat belajar, merasa dan mengetahui perbedaan antara gelap dan
terang. Kemampuan anak dalam kandungan berkembang cukup baik pada saat
kandungan berusia lima bulan sehingga proses pendidikan dan belajar dapat
dimulai.Pertumbuhan anak sudah dimulai sewaktu masih dalam kandungan, maka
tidaklah mengherankan kalau Islam mengatakan bahwa pendidikan sudah mulai sejak
bayi masih dalam kandungan.
Telah dijelaskan secara rinci bahwa Allah swt
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian saripati
itu dijadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) kemudian
Allah swt menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu
dijadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu dijadikan tulang belulang
lalu dibungkus dengan daging. Kemudian Allah swt menjadikan dia makhluk yang
berbentuk lain. Maha Suci Allah swt Penciptanya yang paling baik.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana keajaiban Al-quran dalam
tumbuh kembang janin?.
C. Tujuan
Untuk
memahami dan menganalisis keajaiban Al-quran yang berakaitan dengan
tumbuh kembang janin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Penciptaan Manusia
Allah
berfirman di dalam al-Qur’an berkenaan dengan tahap-tahap penciptaan
manusia.Q.S al-Mu’minuun:12-14:
“Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta yang paling baik.”
Kata nutfah dalam surat diatas berarti
campuran antara setetes mani laki-laki dan perempuan, sedangkan kata
‘alaqoh memiliki 3 makna, yaitu lintah, sesuatu yang tergantung, dan
segumpal darah. Dengan mencermati makna ‘alaqoh(sesuatu yang digantung) jika
dikaitkan dengan embriologi manusia, dapat diamati pada penempelan (implantasi)
embrio pada dinding rahim ibu. Arti segumpal darah dapat diamati pada
perkembangan selanjutnya yang melibatkan pembentukan darah pada pembuluh
tertutup sampai siklus metabolism selesai di plasenta. Selama tahapan ‘alaqohembrio
memiliki penampakan seperti gumpalan darah. Kata mudghah dalam surat
al-Mu’minuun ayat ke-14 berarti janin. Pada tahapan ini janin telah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dan berlangsung serangkaian
proses pembentukan organ untuk menjadi bentuk yang lebih sempurna. Maha benar
Allah swt yang telah menurunkan al- Qur’an dengan ilmunya.
Melalui konsep embriologi yang tersurat di dalam
al-Qur’an dapat dipelajari bahwa Allah swt menciptakan manusia beberapa proses
untuk memperoleh bentuk yang sempurna. Proses penciptaan ini mempunyai bahan
dasar yang berasal dari tanah kemudian mengalami sejumlah proses menjadi bentuk
yang sempurna. Penciptaan manusia berikutnya diciptakan dari air mani yang
kemudian dipertemukan dengan benih perempuan. Melalui proses yang rumit, embrio
tersebut bermigrasi dan kemudian tertanamlah “benih” manusia tersebut pada
tempat yang kokoh, yaitu rahim. (Kiptiyah, 2007)
B.
Perkembangan
Embrio pada Manusia
Pada manusia, proses pertumbuhan janin di
dalam perut ibu dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pertumbuhan janin
trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga. Satu trimester
itu adalah selama 13 minggu atau kurang lebih tiga bulan. (Diah, 2008)
1. Pertumbuhan
Janin Trimester Pertama
a. Bulan
Pertama
Minggu
ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Kurang lebih satu jam setelah
proses peleburan sel telur dan sel sperma, semua aspek pendukung kehidupan,
berupa materi genetic yang disebut gen, saling dipertukarkan. Gen-gen itu
terdapat di dalam setiap kromosom yang dibawa oleh inti sperma dan inti sel
telur. Melalui peleburan kedua inti tersebut, zigot yang terbentuk akan
memiliki gen yang berasal dari ayah dan ibu. Gen-gen ini yang kelak akan
menentukan bagaimana warna rambut anak, apakah dia akan bertubuh tinggi atau
pendek, berkulit terang atau gelap, dan lain-lain. Setelah itu, zigot kemudian
membelah diri. Mula-mula menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, dst. Dari hari ke
hari, sel-sel terus membelah dan berkembang jadi embrio.
Pada
minggu-minggu berikutnya, mulai terbentuk cikal bakal organ-organ tubuh
manusia. Pada minggu ke-4, dengan ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm,
jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah melaksanakan fungsinya
meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Plasenta atau yang biasa disebut
ari-ari juga terbentuk pada minggu ke-4. Fungsi plasenta bagi janin sangat
banyak. Dari menyediakan hormon-hormon yang diperlukan untuk tumbuh kembang dan
proses pembedaan sesuai jenis kelamin janin, sampai mensuplai nutrisi dan oksigen.
Di samping itu, ia juga berfungsi sebagai alat pernapasan dan pembuangan
sisa-sisa metabolism janin.
Tahap
ini merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan embrio berbentuk
mangkuk yang terdiri atas dua sel atau masa embrio dini setelah masablastula yaitu
struktur bulat, hasil pembelahan zigot. Tahap kedua, yang disebut
tahap embrio, berlangsung lima setengah minggu.
Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik
pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk
dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia
dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai
dapat dikenali.
b. Bulan
Kedua
Pada
minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan
organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan makin sempurna.
Pada
akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 27- 31 mm. Secara keseluruhan
embrio makin menyerupai bayi dengan taksiran berat sekitar 13-15 gram. Semua
organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum sempurna. Janin mulai bisa
bergerak. Janin di usia dua bulan. Tubuh embrio makin menyerupai bayi. Cikal
bakal mata janin tampak berupa dua bintik hitam.
c. Bulan
Ketiga
Pada
beberapa janin, aktivitas menelan dan menggerakkan tangannya secara bebas baru
dimulai minggu 10-11. Jenis kelamin bisa diidentifikasikan secara jelas di
minggu ini. Sistem otot dan saraf sudah mencapai tingkat kematangan. Di minggu
ke-12, struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang kian
sempurna. Di usia 3 bulan, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat
kematangan. Selain bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna makanan.
2. Pertumbuhan
Janin Trimester Kedua
a. Bulan
Keempat
Pada
minggu ke-13 panjang janin (dari puncak kepala sampai bokong) ditaksir sekitar
65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram. Pada minggu ini, seluruh tubuh janin
ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo. Pada minggu ke-16, panjang
janin mencapai taksiran 12 cm dengan berat kira-kira 100 gram. Refleks gerak
bisa dirasakan ibu, meski masih amat sederhana, biasanya terasa sebagai
kedutan. Di usia ini, janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar
suara-suara dari luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan
suarasuara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau teriakan maupun sapaan
lembut. Pada bulan keempat, janin sudah peka terhadap suara-suara dari luar
perut ibunya.
b. Bulan
Kelima
Pada
bulan kelima, berat dan panjang janin semakin semakin meningkat. Pada minggu
ke-18 taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram. Pada
minggu ke-21,beratnya sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira 18cm. Pada
minggu ke-21 ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan
perkembangan.
Pada
bulan kelima, janin mulai aktif mencari tahu sekelilingnya. Di usia ini janin
mulai aktif mencari tahu apa saja yang terdapat di sekelilingnya, bahkan bagian
dari kehidupannya. Dia sering meraba-raba kantonq amnion (ketuban) dengan kedua
tangan mungilnya. Kalau bosan bermain dengan kantong amnion, janin akan mencoba
menyentuh tubuhnya sendiri.
c. Bulan
Keenam
Pada
minggu ke-22, berat janin mencapai taksiran 400-500 gram dan panjang sekitar 19
cm. Di akhir trimester kedua, berat bayi melebihi 1000 gram. Panjang totalnya
mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu
ini kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang berada di bagian belakang
mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi
mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak. Pada bulan keenam,
panjang janin sudah mencapai sekitar 34 cm.
3. Pertumbuhan Janin Trimester Ketiga
a. Bulan
Ketujuh
Pada
minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm.
Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan
perkembangan fisik maupun mentalnya. Pada minggu ke-32, berat bayi berkisar
1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm. Hasil USG janin pada bulan ketujuh.
b. Bulan
Kedelapan
Pada
minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm.
Pada minggu ke-35, secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450
gram, Namun yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi
paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan
kemampuan si bayi untuk bertahan hidup. Di usia 8 bulan, fungsi paru-paru bayi
sudah matang.
c. Bulan
Kesembilan
Pada
minggu ke-36,berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Pada
minggu ke-37, dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi
dikatakan siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang
untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi
siap lahir, kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang.
Pada
minggu ke38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski biasanya
akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di
usia kehamilan 38 minggu. Di usia kehamilan 38 minggu, bayi mencapai
berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm. Pada minggu ke-40,
panjang bayi mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram.
C. Konsep Embriologi Manusia Dalam
Al-Qur’an
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan
janin. Berkaitan dengan hal ini dalam al- Qur’an telah dijelaskan bahwa perkembangan
manusia di dalam rahim ibu melibatkan 3 proses, yaitu:
1. Nutfah
Nutfah
merupakan proses pencampuran antara setetes mani laki-laki dan wanita. Setetes
mani (dalam ilmu reproduksi disebut sperma) mengandung jutaan sel spermatozoa
yang bercampur dengan sel telur (dalam ilmu reproduksi disebut ovum).
Pada
proses ini terjadi penetrasi (penembusan) sel spermatozoa yang berhasil
mencapai sel telur. Pencampuran ini disebut dengan proses fertilisasi yang
terjadi pada tuba falopii dan akhirnya menghasilkan zigot. Pada saat ini Allah swt
menentukan jenis kelamin janin sebagai takdir dari-Nya. Takdir ini terkait
dengan penentuan jenis kelamin. Maha benar Allah swt dalam segala firman-Nya:
2. Organogenesis
(proses pembentukan organ)
a. Pembentukan
segumpal darah (‘alaqoh)
Pembentukan
‘alaqoh terjadi setelah proses pelaburan antara sel spermatozoa dengan sel
telur kemudian terbentuklah zigot (merupakan cikal bakal manusia). Konsep
embriologi di dalam al-Qur’an ini telah dipelajari dalam embriologi modern yang
mengungkap bukti perjalanan zigot yang dalam perkembangan selanjutnya menjadi
embrio kemudian menuju ke dinding rahim. Zigot akan membelah membentuk embrio
dan mengalami beberapa kali pembelahan. Dalam proses pembelahan juga diiringi
dengan perjalanannya menuju ke rahim sebagai tempat yang kokoh untuk
melekatkannya embrio. Di dalam rahim inilah embrio berkembang menjadi janin.
Allah swt berfirman yang artinya “Dan
sesunngguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah” (al-Mu’minuun:12).
Pada
abad ke-20 telah dilakukan penelitian yang mengungkap perjalanan sel telur yang
telah dibuahi. Segera setelah inti sprema dan sel telur melebur saat pembuahaan
membentuk zigot, maka selanjutnya hasil zigot tersebut membelah diri menjadi 2
sel. Untuk tumbuh menjadi embrio, dibutuhkan waktu kurang lebih 30 jam setelah
ovulasi. Sel-sel tersebut terus berkembang dan bergerak menuruni tuba falopii
menuju ke rongga uterus atau rahim (Rose-Neil, 2001) sel-sel tersebut terus
membelah hingga menghasilkan banyak sel dengan ukuran yang semakin kecil
(disebut blastomer). Blastula tersebut terus mengadakan perkembangan membentuk
morula kira-kira 60 jam setelah ovulasi. Morula yang mirip dengan buah murbei
ini akan bergerak secara perlahan-lahan menuju ke dinding rahim untuk melakukan
penempelan (implantasi). Implantasi tersebut terjadi secara alami dan tidak
ditolak oleh tubuh ibu karena adanya enzim-enzim khusus yang dikeluarkan oleh
embrio.
b. Pembentukan
segumpal daging (mudhghah)
Bentukan
menyerupai segumpal daging ini terjadi pada minggu ke-3 hingga ke-8.
Sebagaimana firman Allah swt yang
artinya ” …. Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging……”
(Al-Mu’minuun: 14)
c. c.
Pembentukan tulang dan daging (dalam biologi disebut otot). Pada tahap ini
rangka manusia mulai dibentuk. Rangka ini terdiri dari tulang-tulang yang
kemudian dibungkus dengan daging (otot). Pada tahap ini manusia telah mempunyai
bentuk yang sempurna secara fisik.
3. Tahap
Perkembangan
Tahap ini dimulai sejak minggu ke-8 yang telah
menggambarkan kesempurnaan organ melalui organogenesis (proses pembentukan
organ). Dalam hal ini telah terlihat beberapa anggota badan dan jenis kelamin.
Keadaan ini akan terus mengalami perkembangan hingga menjelang kelahiran. DidalamAl-quran
Allah swt telah memberikan dasar-dasar informasi ilmiah bahwa jenis kelamin
manusia ditentukan oleh air mani laki-laki yang terpancar. Hal ini dapat
dibuktikkan oleh ilmu pengetahuan terkait (genetika) yang mempelajari
perkelaminan. Dalam ayat al-Qur’an telah ditegaskan bahwa sel spermatozoa
merupakan bagian dari air mani. Dalam kajian ilmiah modern yang telah
berkembang pada abad ke-19 telah terungkap bahwa air mani (sperma) terdiri dari
beberapa komponen, antara lain adalah cairan (yang dihasilkan oleh kelenjar
asesoris) dan sel-sel spermatozoa (Hafez, 1993). Dari setetes air mani yang
dipancarkan ternyata hanya sebagian kecil saja yang dapat menuju sel telur
(ovum). Hasil penelitian membuktikan bahwa satu sel spermatozoa saja yang mampu
membuahi sel telur setelah melalui berbagai seleksi dan kompetisi.
D. Ayat-ayat al-Qur’an yang
Berhubungan dengan Embrio pada Manusia
Ayat-ayat tentang asal-usul kejadian manusia
semuanya datang dalam konteks memberikan pelajaran dan perumpamaan, dan
tidak membahas secara detail tentang perkembangan embrio yang dapat
dipelajari manusia dengan kajian sederhana. Yang sangat jelas bahwa
ayat-ayat itu sengaja menunjukkankemahakuasaan Allah untuk membangkitkan
manusia dari alam kubur. Ada tiga macam cara pendekatan dalam mempelajari
manusia menurut Marcel A, Boisard, yaitu:
1. Penyelidikan
terhadap hakekat dan esensi manusia, seperti yang dilakukan oleh para filosof;
2. Penyelidikan
terhadap prinsip-prinsip ideologis dan spiritual, yang mengatur tindakan
manusia dan segenap hal-hal yang berpengaruh terhadap pembentukan
personalitasnya, seperti yang dilakukan oleh para sosiolog dan ahli moral; dan
3. Penyelidikan
terhadap pranata etik dan yuridis yang terbentuk dari pengalaman-pengalaman
sejarah dan kemasyarakatan. Pranata tersebut melindungi perorangan dan
masyarakat, dengan menerangkan hak dan kewajiban timbal balik antar manusia.
Dalam hal ini, manusia diselidiki dari segi individual dan segi kolektif,
sebagaimana yang dilakukan oleh para ahli hukum dan sejarah.
Ketiga hal tersebut masing-masing mempunyai konsep
tersendiri, sehingga tidak jarang penekanan-penekanan yang ditonjolkan justru
bertentangan dengan yang lain. Apabila manusia didekati secara parsial, tidak
secara utuh, konsep-konsep yang dilahirkan tidak akan menemukan kualitas dan
eksistensi manusia yang sebenarnya. Bahkan, bisa menjadi konsep yang akan
melahirkan malapetaka bagi manusia. Misalnya, ketimpangan pendekatan antar
unsur jasmani dan rohani.
Hingga saat ini, belum ditemukan konsepsi kejadian
manusia yang optimal. Hal ini mungkin disebabkan teori sains tentang manusia,
belum sampai pada tingkat validitasnya yang tinggi. Atau, karena interpretasi
terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang menyangkut manusia belum mengena. Oleh karena
itu, pembahasan tentang manusia dalam beberapa hal, masih merupakan misteri
yang belum terungkap.
Gagasan teori evolusi ini cenderung dibenarkan oleh
para ilmuwan moderen, terutama setelah ditemukannya beberapa pembuktian dari
berbagai fosil yang ditemukan, yang umurnya diperkirakan jutaan tahun lamanya.
Hal ini didukung oleh penemuan yang dilakukan oleh A. Keith pada tahun 1915,
dengan hasil bahwa ciri-ciri anatomis murni manusia, sama dengan ciri-ciri
anatomis murni kera besar. Kesamaan-kesamaan antara spesies itu tidak
terelakkan, baik dari sudut pandang anatomis maupun sudut pandang biologis.
(Harold, 2006)
Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang penciptaan
manusia, sebagai berikut:
1. Dalam
Surah al-Mu’minnun ayat12-14:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati berasal) dan tanah, Kemudian kami jadikan saripati
itu air mani (yang disimpan) dalam tempat vans kokoh (rahim). Kemudian air mani
itu Kami jadikan sesuatu Yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus daging Kemudian Kami jadikan dia makhluk
(berbentuk) lain. Maha suci Allah Pencipta yang paling baik “(QS.
Al-Mu'minun: 12-14).
2.
Surah al-Qiyamah ayat 37-39:
“Bukankah dia dahulu setetes mani yang
ditumpahkan (ke dalam rahim). Kemudian benih itu menjadi sesuatu yang melekat,
lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya. Lalu Allah menjadikan dan
padanya sepasang laki-laki dan perempuan.” (QS. al-Qiyamah:
37-39)
3.
Surah as-Sajdah ayat 7-9:
“Yang membuat segala sesuatu yang
Dia ciptakan sebaik-baiknya, dan yang memulai penciptaan manusia dan tanah.
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; kamu sedikit sekali bersyukur.
“(QS. as- Sajdah: 7-9).
4.
Surah al-Hajj' ayat 5:
“Hai manusia, jika kamu dalam
keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami
telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani kemudian dari
sesuatu yang melekat, kemudian dan segumpal daging yang sempurna dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa
yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai, bayi.” ....(QS. al-Hajj': 5).
BAB III
ANALISIS
A. Analisis
Al-Qur’an adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya
hingga hari kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam
al-Qur’an, salah satunya adalah al-Qur’an dapat merangsang otak anak dan
meningkatkan intelegensinya. Hal ini disebabkan karena bacaan al-Qur’an yang
dibaca dengan tartil dan sesuai dengan tajwidnya memiliki frekuensi dan panjang
gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan
keseimbangan dalam tubuh. Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika
diperdengarkan kepada bayi.
Dalam kusrinah pada saat kehamilan Al-Qur’an
memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut
diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam seminar konseling dan psikoterapi
Islam di Malaysia. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang
kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an menunjukan perkembangan dalam
tumbuh kembang yang baik. Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik dalam
perkembangan janin, ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam
Al-Qur’an.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa Dalam berbagai
ayat Al-Qur'an dinyatakan bahwa manusia pada awal perkembangannya diciptakan
dari tetesan (nutfah). Tetesan (nutfah) semula diinterpretasi sebagai air mani
(sperma atau spermatozoon). Namun interpretasi yang lebih tepat
barangkali zigot yang terbagi dalam
bentuk blastocyst(blastula) yang dibuahi dalam rahim (tempat yang
aman dan kokoh). Al-Qur'an juga telah membahas proses
perkembangan embriologis tahap demi tahap pada periode ini. Menurut
Al-Qur'an tetesan (nutfah) kemudian akan berkembang menjadi alaqah. Al-Qur'an
juga telah membahas proses perkembangan embriologis tahap demi tahap pada
periode ini. Kemudian tetesan (nutfah) itu menjadi alaqah, lalu Allah
menciptakannya dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya
sepasang: laki-laki dan perempuan. (QS Al-Qiyamah ayat 38-39). Dalam surat
Al-Mukminun, Al-Qur'an menggambarkan perubahan bentuk, dari
tahap embrio menuju tahap fetal sebagai berikut:
Selanjutnya Kami jadikan makhluk yang berbentuk lain dari yang sebelumnya. Maha
Suci Allah pencipta yang paling baik. (QS Al-Mukminun ayat 14). Dalam
tahap fetal, bentuk manusia telah dapat dikenali, berbeda daripada
tahap embrioyang lebih menyerupai segumpal daging. Lebih lanjut
perkembangan manusia diterangkan dalam ayat Al-Qur'an sebagaimana berikut ini:
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam tubuhnya roh-Nya, dan dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, perasaan dan pemahaman (tetapi)
kamu sedikit sekali bersyukur (Al-Sajdah ayat 29).
BAB IV
REKOMENDASI
A.
Rekomendasi
.
Anak merupakan amanah dan rizqi dari Allah SWT yang
tidak bisa tergantikan dengan apapun, sudah semestinya sebagai orangtua
mempersiapkan kehadirannya dengan sebaik-baiknya agar nantinya menjadi anak
yang shalih, cerdas dan bermanfaat untuk umat.
Pendidikan Pralahir merupakan serangkaian proses
aktivitas manusia yang merupakan kerangka dasar konsep pendidikan anak meliputi
prakehamilan sampai masa kehamilan. Pendidikan Pralahir merupakan masa yang
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa yang akan datang.
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang diakui
kebenarannya. Al Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada
bayi. Al-Qur’an mampu merangsang syaraf-syaraf otak pada anak jika
diperdengarkan dengan tepat dan benar, dalam artian sesuai tajwid danmakhraj.
DAFTAR PUSTAKA
Shryock, Harold. 2006. Modern Medical Guide (Penuntun Perawatan dan
Pengobatan Modern). Bandung: Indonesia Publishing House.
Soenaryo. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: Toha Putra.
Kiptiyah. 2007. Embriologi Dalam Al-Qur’an. Malang: UIN- Malang Press.
Kusrinah. Pendidikan Pralahir: Meningkatkan Kecerdasan Anak Dengan Bacaan Al-Qur’an.
Semarang: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN.
Komentar
Posting Komentar