PATOLOGI KEBIDANAN: ANALISIS JURNAL DISTOSIA BAHU


ANALISIS JURNAL DISTOSIA BAHU

No.
Analisis
Hasil
1.       
Judul  
Faktor- Faktor  Yang Berhubungan dengan Komplikasi Passenger Pada Ibu Bersalin Di Rsud Sunan Kalijaga Demak
2.       
Peneliti
Yayuk Norazizah, Ristitiasti, Ummu Latifah
3.       
Tahun
2012
4.       
Volume/ ISSN/ Redaksi Jurnal
3.no.2/ 1907-1396/ Jurnal Kesehatan Dan Budaya Hikmah
5.       
Kata kunci
Janin besar, malpresentasi, ibu bersalin
6.       
Abstrak
Penyebab langsusng AKI adalah perdarahan 45 %, infeksi 15% dan eklamsi 13%. Penyebab lain komplikasi aborsi 11%, partus lama 9%, anemia 15%, Kurang Energi Kronis (KEK) 30%.  Komplikasi kehamilan dan persalinan sebagai penyebab kematian ibu dialami sekitar 15-20% dari seluruh kehamilan
7.       
Tujuan penelitian
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi passenger pada ibu bersalin.
8.       
Metode penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu besalin yang mengalami komplikasi passenger pada bulan Januari – Desember 2010 di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dan sampel dalam penelitian ini adalah 81 responden yang di peroleh secara total sampling. Data penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari data rekam medik RSUD Sunan Kalijaga Demak pada bulan Januari – Desember 2010. Data diolah dengan langkah editing, coding, tabulating, data entri, dan analisa data menggunakan anlisa univariat. Hasil menunjukkan dari 81 ibu bersalin yang mempunyai komplikasi janin besar (75.0%), yang mempunyai komplikasi presentasi bokong (82.2%).
9.       
Hasil
Sebagian ibu bersalin yang mempunyai komplikasi passenger di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu janin besar dan malpresentasi (presentasi bahu dan presentasi bokong).

Kesimpulan Jurnal:
            Distosia bahu terjadi saat letak aksis panjang janin bersilangan dengan aksis panjang uterus (letak transversal), bahu kemungkinan besar menjadi bagian presentasi. Terkadang letaknya miring, tetapi kondisi ini tidak menetap, karena kontraksi uterus selama persalinan akan mengubahnya menjadi letak longitudinal atau transversal. Sebelum mencapai cukup-bulan, letak transversal atau oblik dapat merupakan letak transisional. (Fasher,2012). Distosia bahu  merupakan peristiwa tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat di lahirkan setelah kepala janin dilahirkan. Salah satu kriteria diagnosis distosia bahu adalah bila dalam persalinan pervaginam untuk melahirkan bahu harus dilakukan maneuver khusus. (Maryunani, 2013)
            Pada jurnal yang berjudul “Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Komplikasi Passenger Pada Ibu Bersalin Di RSUD Sunan Kalijaga Demak” didapatkan hasil faktor komplikasi ibu bersalin ialah janin besar dan faktor malpresentasi. Data yang didapat menunjukan dari 8 responden yang melahirkan janin dengan BB>4000 gram sebanyak 6 orang (75,0%) orang, yang melahirkan janin dengan BB 4000 gram sebanyak 2 orang (25%,0).  Sedangkan berdasarkan malpresentasi didapat 73 responden yang mengalami presentasi bokong sebanyak 60 orang (82,0%), yang mengalami presentasi bahu sebanyak 13 orang (17.8%).  Artinya presentasi bahu memiliki peluang menyumbang angka morbiditas dan mortalitas bagi ibu dan bayi.
            Penyebab distosia bahu dibagi atas dua faktor yaitu faktor maternal dan faktor janin. Faktor maternal ialah; kelainan otot abdomen dan uterus, abnormalitas uterus, dan panggul kontraksi. Sedangkan faktor janin ialah; kehamilan premature, kehamilan kembar, polihidramnion, janin mengalami maserasi, dan plasenta previa. (Fraser, 2012)
            Komplikasi distosia bahu dapat menyebabkan AKI, (Benedtti dan Gabbe ( 1978) dalam Marunani 2013) karena menyebabkan perdarahan postpartum karena atonia uteri, rupture uteri, dan laserasi vagina. Komplikasi yang terjadi pada bayi diantaranya morbiditas dan mortalitas, kecacatan pleksus brachialis transein, fraktur klavikula, fraktur humerus dan kematian neonatal.
            Persalinan dengan kasus distosia bahu tidak dapat diprediksi. Namun penolong dapat mengantisipasi dengan mendeteksi dini apbila ibu dengan faktor resiko dan ukuran janin besar. Penanganan distosia bahu dengan melakukanepisiotomi yang cukup luas untuk mengurangi obstruksi jaringan kunak. Posisi ibu berbaring terlentang dan menekuk tungkai serta mendekatkan lututnya ke arah dada. Jika bahu tetap tidak dapat dilahirkan maka akan dilakukan penekanan pada bahu yang terletak di depan dengan arah sternum bayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu. Apabila bahu tetap tidak bisa lahir dengan meraih  humerus dari lengan belakang dan menjaga lengan tetap fleksi. Jika semua tindakan tetap tidak  dapat melahirkan bahu maka pilihan terakhir dengan mematahkan klavikula. (Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2014)


DAFTAR PUSTAKA
POGI, IDAI, Perinasia, IBI, Depkes RI. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Maryunani, Anik. Eka puspita.  2013. Asuhan kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Trans Info Media
Fraser, Diane, M. Margaret A. Cooper. 2012. Praktik Klini Kebidanan. Jakarta: EGC
Norazizah, Yayuk.  Ristitiasti.  Ummu Latifah. 2012. Faktor- Faktor  Yang Berhubungan dengan Komplikasi Passenger Pada Ibu Bersalin Di Rsud Sunan Kalijaga Demak. Jurnal Kesehatan dan Budaya Hikmah. Vol. 3. No.2. (jurnal.akbidalhikmah.ac.id/index.php/jkb/article/download/86/84) Diakses pada 5 Maret 2017






           


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA BERKOMUNIKASI DENGAN DOSEN (MAKALAH ETIKA UMUM)

Mini Cex (Mini Clinical Evaluation Exercise) dan Form Mini Cex

CRITICAL THINKING INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)