Mini Cex (Mini Clinical Evaluation Exercise) dan Form Mini Cex
Mini
Cex (Mini Clinical Evaluation Exercise)
A.
Pengertian
Mini Cex
Mini Cex (Mini Clinical Evaluation Exercise) adalah
metode penilaian performa peserta didik pada pendidikan tahap klinik baik
kepaniteraan maupun residensi. Metode penilaian ini dirancang untuk
menilaiketerampilan klinis esensial yang dibutuhkan dalam pelayanan klinik yang
baik. Selain itu dalam metode ini terdapat feedback untuk peserta didik yang
dapat membantu mengarahkan peserta didik dalam proses pembelajaran (Norici,
2003).
B.
Penerapan
Mini Cex
Penilaian dilakukan oleh seorang penilai yang sudah
dilatih terhadap peserta didik yang berinteraksi langsung dengan pasien dalam
setting tertentu, misalnya rawat inap, UGD, poliklinik, dll. Hasil penilaian
dituliskan dalam borang penilaian terstruktur oleh penilai, sehingga di akhir
penilaian penilai dapat memberikan feedbacknya.
C.
Cara
Penilaian Mini Cex
Walaupun dalam sejarahnya, mini cex pertama kali
digunakan dalam pendidikan spesialis, tapi dalam perkembangannya mini cex juga
dapat digunakan dalam pendidikan tahap klinik bagi peserta didik pada level pendidikan
yang lebih rendah misalnya pendidikan tahap klinik program pendidikan dokter
(Kogan, 2003).
Penilaian mini cex dilaksanakan dengan menggunakan
borang terstruktur yang meliputi tujuh kelompok penilaian yaitu (Norici, 2003)
1. Anamnesis
Kemampuan
untuk memfasilitasi pasien dalam menjelaskan keadaannya, menggunakan pertanyaan
yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang adekuat dan memberikan respon
verbal dan nonverbal dengan tepat.
2. Pemeriksaan
fisik
Kemampuan
untuk melakukan pemeriksaan pasien sesuai dengan kasus pasien untuk tujuan
skrining atau diagnostik, menjelaskan pada pasien serta sensitif terhadap kenyamanan
pasien.
3. Profesionalisme
Kemampuan
untuk menunjukkan rasa hormat, kasih sayang, empati, membangun kepercayaan
pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, rendah hati, menjaga kerahasiaan informasi.
Serta menyadari keterbatasan diri.
4. Clinical
judgment
Kemampuan
untuk menegakkan diagnosis yang tepat, memilih pemeriksaan penunjang yang
sesuai dan manajemen dengan memperhatikan keuntungan dan resikonya
5. Keterampilan
konseling
Kemampuan
untuk menjelaskan rasionalitas pemeriksaan atau pengobatan, mendapatkan
persetujuan pasien, melakukan edukasi atau konseling terkait penatalaksanaan pasien.
6. Organisasi
atau efisiensi
Kemampuan
membuat prioritas dan ringkasan yang jelas.
7. Penilaian
secara keseluruhan
Menunjukkan
kemampuan secara keseluruhan yang terdiri dari kemampuan membuat sintesis,
keputusan klinis.
D.
Kelebihan
Kelebihan dari metode penilaian mini cex ini
adalah (Cruess, 2006).
1. Menilai
peserta didik pada level “does” piramid Miller.
2. Menggunakan
pasien yang sebenarnya sehingga biaya lebih murah dibandingkan dengan
menggunakan pasien simulasi. Selain itu peserta didik juga memiliki pengalaman untuk melihat
gejala dan tanda penyakit tertentu pada pasien yang mungkin tidak bisa
disimulasikan.
3. Menggunakan
beberapa jenis kasus, sehingga penilaian performa mahasiswa dapat dilakukan
pada berbagai kasus.
4. Jumlah
penilai lebih dari satu dan keputusan penilaian tidak oleh satu orang penilai.
Hal ini akan meningkatkan reabilitas instrumen mini cex.
5. Peserta
didik mendapatkan feedback dari beberapa penilai untuk meningkatkan performanya
6. Mini
cex dilakukan beberapa kali, sehingga memberikan kesempatan pada mahasiswa
untuk dapat meningkatkan performanya.
7. Dilakukan
pada berbagai setting, sehingga memberi pengalaman pada peserta didik untuk
melayani pasien pada berbagai setting.
E.
Kekurangan
Kekurangan mini cex ini adalah (Cruess, 2006)
1. Mini
cex kurang tepat dalam menilai attitude walaupun ada item profesionalisme, sehingga
ada institusi yang telah mengembangkan Professional Mini Evaluation Exercise
(P-mex)
2. Sangat
tergantung pada jenis kasus yang ditemui pada saat melaksanakan kegiatan, jika
kasus kurang, maka kesempatan mahasiswa untuk menemui kasus yang variatif juga
kurang.
3. Waktu
memberikan feedback terbatas karena hanya disediakan waktu 15-20 menit untuk
setiap sesi mini cex.
4. Observasi
berulang yang dilakukan untuk ujian formatif akan memberikan bias, jika penilai
yang sama terlibat dalam penilaian sumatif yang dapat membuat instrumen ini
menjadi kurang reliabel.
5. Kurang
holistik dibandingkan ujian long case.
F.
Contoh
Kasus
Seorang CI Puskesmas Gamping akan melakukan
penilaian Mii Cex pada mahasiswa kebidanan. Pada penilaianan ini, mahasiswa
akan melakukan pemeriksaan leopold pada ibu hamil trimester III. Mahasiswa melakukan pemeriksaan leopold pada
Ny. Andari umur 25 tahun G1P0A0Ah0 UK 32 Minggu.
G.
Lembar
Penilaian Mini Cex
(MINI
CLINICAL EVALUATION EXERCISE)
Nama pembimbing :
Nama mahasiswa :
Kasus :
Ruangan :
Tanggal :
Nilai
1.
Kemampuan
anamnesa
2.
Kemampuan
pemeriksaan fisik
3.
Kualitas
Humanistik Profesionalisme
4.
Kemampuan
diagnosa
5.
Kemampuan
mengelola pasien
6.
Kemampuan
konseling
7.
Kemampuan
organisasi/efisiensi
8.
Kompetensi
klinis (asuhan) keseluruhan
Nilai rata-rata
TTD Pembimbing
(...............................)
Terimakasih sudah berbagi bidan🙏
BalasHapus