SOP PENATALAKSANAAN PERSALINAN PRESENTASI BOKONG


SOP PENATALAKSANAAN PERSALINAN PRESENTASI BOKONG
RUMAH SAKIT UMUM MUTIARA HUSADA
PERTOLONGAN PERSALINAN PRESENTASI BOKONG
No. Dokumen
00 00 12
No. Revisi
A
Halaman 1/3
PROSEDUR TETAP OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Tanggal Terbit
01 Maret 2017
Ditetapkan Direktur

Evilia Nur Savitri
NIM. 201510104186
Pengertian
Proses persalinan untuk mengeluarkan janin yang posisinya membujur di dalam rahim dimana posisi bokong atau kaki bayi lahir terlebih dahulu dibandingkan bagian tubuh lainnya.Tergantung dari bagian janin mana yang terendah, dapat dibedakan  menjadi;  letak bokong, letak bokong kaki dan  letak kaki
Tujuan
Membantu persalinan bayi posisi sungsang supaya bayi dapat lahir dengan sehat dan ibu selamat.
Kriteria diagnosa
Pemeriksaan fisik. 
1.       Palpasi
-Leopold I              : kepala /”ballotement” di fundus.
-Leopold II             : teraba punggung disatu sisi, bagian-bagian kecil disisi lain.
-Leopold III dan IV: bokong teraba dibagian bawah rahim.

2.       Ultrasonografi
-Memastikan letak janin
-Melihat adanaya kelainan kongenital
-Memastikan letak plasenta.

3.       X-foto
-Menentukan kaki dan bokong
 -Konfirmasi letak janin.
-Melihat adanya kelainan kongenital
Diagnosa Banding
Letak kepala
Pemerikasaan Penunjang
USG, X FOTO           
Standar tenaga
Dokter umum/ spesialis kebidanan dan kandungan
Prosedur
SIKAP DAN PRILAKU
  1. Manyambut pasien, memberi salam dan memperkenalkan diri.
  2. Membaca catatan medis dan memastikan identitas pasien (nama, tanggal lahir, atau no rekam medis)
  3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan, meminta persetujuan dan konrak waktu
  4. Memberi kesempatan pasien untuk bertanya dan memberika perhatian pada setiap pertanyaan
  5. Komunkasi dengan ibu/klien selama melakukan tindakan.
  6. Mengawali tindakan dengan lafal Basmalah dan mengakhiri dengan Hamdalah
  7. Mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan serta mengeringkan dengan handuk bersih
  8. Menggunakan APD lengkap
  9. Melakukan dekontaminasi alat
MELAKUKAN PEMERIKSAAN DALAM
1.       Memposisikan Ibu dalam posisi litotomi
2.       Lakukan periksa dalam untuk pembukaan, selaput ketuban dan penurunan bokong serta mengetahui adanya penyulit jalan lahir akan dilakukan.
3.       Anjurkan pasien menarik nafas dalam, upayakan tenaga mendorong ke abdomen dan anus, kedua tangan menarik lipatan lutut, angkat kepala dan lihat ke pusar.
  1. Instruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ada his yakni; mulai dengan menarik nafas dalam,katupkan mulut, upayakan mendorong ke abdomen dan anus. Kedua tangan menarik lipat lutut, angkat kepala dan lihat ke pusar
  2. Pimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar panggul. Lakukan episiotomi saat bokong membuka vulva dan perineum sudah menipis
  3. Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dengan cara Bracht


·         Melahirkan bayi secara BRACH
1.       Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara BRACH ( kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang lain memegang daerah panggul ), sementara langkah ini dilakukan seorang assisten melakukan perasat Wigand M.Wingkel
2.       Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya janin.
3.       Bila terdapat hambatan pada tahapan lahir setinggi scapula bahu atau kepala maka segera lanjut ke metode manual
4.       Longgarkan tali pusar setelah lahirnya perut dan sebagian dada
5.       Lakukan hiper lordosis janin pada saat angulus skapula inferior tampak dibawah simpisis ( dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan ). Disesuaikan dengan lahirnya badan bayi
6.       Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala
7.       Letakkan bayi diperut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat, bersihkan jalan nafas bayi oleh asisten kemudian tali pusar dipotong.
8.       Setelah asuhan bayi baru lahir, berikan bayi pada ibu untukk inisiasi menyusui dini
·         Melahirkan bayi secara klasik
1.       Pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan jika dengan cara Brach baju dan tangan tidak bisa lahir.
2.       Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan sehingga bokong dan kaki lahir
3.       Tali pusar dikendorkan
4.       Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu tangan dan tarik ke atas dengan tangan kiri dan menariknya ke arah kanan atas ibu, untuk melahirkan bahu kiri bayi yang berada di belakang, dengan tangan kanan dan menariknya ke arah kiri atas ibu untuk melahirkan bahu kanan bayi yang berada di belakang.
5.       Masukkan dua jari tangan kanan-kiri ( sesuai letak bahu belakang ) sejajar dengan lengan bayi untuk melahirkan lengan belakang bayi.
6.       Setelah bahu dan lengan belakang lahir, kedua kaki ditarik ke arah bawah kontra lateral dari langkah sebelumnya untuk melahirkan bahu dan lengan bayi depan dengan cara yang sama
·         Cara Muller
1.       Penggunaan bahu dan tangan secar muller dilakukan jika dengan cara Brach bahu dan tangan tidak bisa lahir.
2.       Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua kaki dengan cara yang sama seperti klasik, ke arah belakang kontra lateral dari letak bahu depan.
3.       Setelah bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan langkah yang sama untuk melahirkan bahu dan lengan belakang.
·         Cara Louvset
1.       Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit dibelakang kepala
2.       Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan kedua tangan
3.       Memutar bayi 180 derajat dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang nuchal
4.       Memutar kembali 180 derajat ke arah yang berlawanan ke arah kiri-kanan. Beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan secara klasik-muller
·         Cara melahirkan kepala bayi secara Maurieceau
1.       Dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual bila dengan brach kepala belum lahir
2.       Letakkan badan bayi di atas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-olah menunggang kuda ( untuk penolong kidal meletakkan badan bayi di atas tangan kanan )
3.       Satu jari dimasukkan dimulut dan dua jari di maxilla
4.       Tangan kanan memegang-mencengkam bahu tengkuk bayi
5.       Minta seorang asissten menekan fundus uteri
5.       Bersamaan dengan adanya HIS asisten menekan fundus uteri, penolong persalinan melakukan tarikan ke bawah sesuai arah sumbu jalan lahir dibimbing jari yang dimasukkan untuk menekan dagu dan mulut.

Unit terkait
SMF Anak, NICU
Referensi
Fraser M, Diane. Margaret A. Cooper. 2012. Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta: EGC
Kerjasama POGI, IDAI, Perinasia, IBI, Depkes RI, MNH Program. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Modul Asuhan Kebidanan Persalinan I 2016, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Pritchard, J.A. Mc. Donald, PC, Gant, NF,. William Obstetrics 17 th ed Appleton -Century, Crafts, Norwalk, 1985, pp 651-659.
Rochimah,  Ns. DKK. 2011. Keterampilan Dasar Klinik. Jakarta: Trans Info Media



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA BERKOMUNIKASI DENGAN DOSEN (MAKALAH ETIKA UMUM)

Mini Cex (Mini Clinical Evaluation Exercise) dan Form Mini Cex

CRITICAL THINKING INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)