RESUME VIDEO PERSALINAN PERVAGINAM


RESUME VIDEO PERSALINAN PERVAGINAM
Video yang akan saya  resume adalah  video proses persalinan kala II secara pervaginam disebuah tempat pelayanan kesehatan di luar negeri. Video berisi hal terjadi diantaranya adalah  perubahan psikologis ibu saat bersalin, kemudian proses pengeluaran bayi, sikap keluarga sebagai pendamping persalinan dan asuhan yang diberikan  oleh petugas kesehatan sebagai pendamping perempuan, serta persiapan alat.
1.      Ibu mengalami perubahan psikologis yaitu merasa sakit, sedih, gerah,  khawatir , teriak dan merasa ingin meneran. Terdapat tanda gejala kala II persalinan yaitu (APN,2014)
a)      Ibu merasa ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi
b)      Ibu merasakan tekanan pada rektum dan atau vaginanya
c)      Perineum tampak menonjol
d)     Vulva membuka
e)      Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
2.      Perlengkapan pelindung pribadi penolong persalinan hanya menggunakan apron dan sarung tangan. Hal ini tidak sesuai dengan penerapan pencegahan infeksi di Indonesia yang menggunakan APD lengkap meliputi kaca mata pelindung, masker wajah, sepatu boot atau sepatu tertutup, apron dan sarung tangan. (APN 2014)
3.      Proses persalinan dan kelahiran bayi menerapkan  Asuhan Sayang Ibu  dengan didampingi keluarga terdekat untuk memberi dukungan, rasa aman, menentramkan hati ibu dan kenyamanan dengan cara mengipas ibu bersalin. Upaya ini untuk mengurangi ketegangan sehingga proses persalianan dapat berjalan dnegan lancar. Penolong menganjurkan ibu meneran saat ada kontraksi.
4.      Bidan mendampingi ibu dalam bersalin dan memberikan pendidikan cara meneran yang benar yaitu meneran saat ada kontraksi dan ketika kontraksi mereda ibu harus beristirahat hingga timbul kembali gejala alamiah kontraksi. Memberikan ibu kesempatan memilih posisi yangg nyaman dalam proses persalinan. Penolong memberikan keleluasaan untuk ibu mengeluaran suara selama persalinan dan kelahiran bayi untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang dialaminya (APN,2014).
5.      Saat kepala bayi tampak didepan vulva, penolong melindungi perineum dengan satu tangan yang dilindungi oleh kain yang sebelumnya sudah diletakkan dibawah bokong ibu dan tangan yang lain pada belakang kepala bayi. Penoong menahan kepala bayi agar tetap posisi fleksi saat melewati vulva dan perineum.  Kemudian memeriksa lilitan tali pusat setelah tidak ada lillitan tali pusat penolong menunggu bayi untuk putar paksi luar kemudian melahirkan bayi sesuai dengan kondisi jalan lahir dengan menekan kepala bayi kearah bawah hingga lahir bahu depan dan menekan ke arah atas untuk melahirkan ahu belakang. Setelah itu melakukan sangga susur sehingga keseluruhan badan bayi dapat dilahirkan.
6.      Penolong persalinan mencegah laserasi  karena episiotomi hanya dilakukan jika ada indikasi  seperti gawat janin, sungsang, distosia bahu, ekstraksi vakum dan jaringan parut pada perineum dan vulva yang memeperlanmbat kemajuan persalinan. Episiotomi rutin tidak dianjurkan karena
a)      Meningkatkan jumlah darah yang hilang dan resiko hematoma
b)      Kejadian laserasi derajat tiga atau empat lebih banyak pada episiotomi rutin dibandingkan dengan tanpa episiotomi
c)      Meningkatkan nyeri pascapersalinandidaerah perineum
d)     Meningkatkan risiko infeksi (terutama jika prosedur pencegahan infeksi diabaikan)

Sumber:
Video youtube
Buku Asuhan Persalinan Normal tahun 2014



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CRITICAL THINKING INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)

ETIKA BERKOMUNIKASI DENGAN DOSEN (MAKALAH ETIKA UMUM)

Mini Cex (Mini Clinical Evaluation Exercise) dan Form Mini Cex